TIPS MENULIS DISERTASI TEPAT WAK

” Al-istiqomatu khoirun min alfi karomah (Itiqomah itu lebih baik dari seribu karomah) ” – Hadist

tips_menulis
Ilustrasi : Buku di Cambridge University Press Boolshop, Cambridge, UK
Sampean mahasiswa tingkat akhir ingin cepat lulus atau harus cepat lulus tapi belum lulus-lulus, bahkan terancam DO? Well, mungkin tulisan ini ada manfaatnya buat sampean.
Tulisan ini sebenarnya untuk saya sendiri, mahasiswa semester terakhir (semester 6), kandidat Doktor pada bidang Teknologi Informasi, di Sekolah Ilmu Komputer, di sebuah kampus yang cantik di kota yang tenang dimana sang legenda Robin Hood berasal. Tetapi, kemudian saya berfikir, jika saya menuliskanya disini, menowo-menowo ada orang lain yang bisa mengambil manfaat dari tulisan ini.
Adalah sindrome di dunia perkuliahan bagi kebanyakan mahasiswa semester akhir, baik di level sarjana, master, maupun doktor, bahwa menulis skripsi/tugas akhir/tesis/disertasi adalah bagian yang paling menantang binti sulit sekali. Semakin tinggi levelnya, maka semakin tinggi tingkat kesulitanya.  Tak jarang kita mendengar cerita mahasiswa yang bertahun-tahun tidak lulus-lulus, bahkan akhirnya Drop Out (DO) hanya kecantol masalah menulis ini, terlepas bahwa untuk DO adalah pilihan buat mereka dan mungkin adalah takdir terbaik buat mereka.
Yah, menulis (ilmiah) memang berat dan akan selalu berat; menulis memang tidak menyenangkan dan akan selalu tidak menyenangkan. Sehingga menjadi concern, menjadikan ketakutan tersendiri buat mahasiswa semester terakhir, seperti yang saya rasakan sendiri saat ini. Tetapi setidaknya, kita bisa belajar baik dari pengalaman kita sebelumnya maupun dari pengalaman orang lain untuk membuat beban menulis ini menjadi sedikit lebih ringan.
Berikut adalah tips menulis efektif yang terinspirasi dari buku yang barusan saya baca, judulnya “How to Write a Lot” karya Paul J. Silvia. Buku ini, sangat efektif ngecharge baterai semangat menulis saya yang nyaris habis beberapa minggu terakhir ini.
Apakah harus smart untuk bisa menyelesaikan Skripsi/Tesis/Disertasi tepat waktu?
Jawabanya adalah Tidak. Yang dibutuhkan adalah komitmen, kesabaran, dan keuletan. Pengalaman saya waktu S1 dan S2 dulu, justru banyak teman-teman saya yang sebenarnya sangat Smart justru malah banyak yang kena DO karena kecantol masalah skripsi (mereka tidak butuh gelar kali ya? karena udah pintar :D) Bahkan saya tahu 3 di antaranya pas jaman SMA langganan juara olimpiade. Pangalaman waktu S2 juga begitu, lulusan sarjana cumlaude, 3.5 tahun, dari salah satu kampus terbaik di Indonesia, juga pada akhirnya DO.
Artinya sebenarnya, untuk bisa menyelesaikan skripsi/tesis/disertasi ini tidak haru Smart kok. Yang biasa-biasa saja, banyak yang lulus dan selesai tepat waktu. Asalkan punya komitmen dan tekad yang kuat selesai tidak selesai harus selesai. Kemudian sabar dan ulet. Yah, karena menulis adalah proses panjang. Sebelum menulis harus melakukan penelitian yang menguji kesabaran dan keuletan. Apalagi untuk level S3, dimana diharuskan menemukan novelty (keterbaruan) ilmiah,  hasil eksperimen yang dijalankan seringkali tidak sesuai yang diharapkan, terpaksa harus dicoba lagi, diulang lagi.  Belum lagi, harus menulis untuk publikasi jurnal ilmiah dan faktor-faktor lain di luar dugaan. Indeed, sebuah proses panjang yang butuh komitmen, kesabaran, dan keuletan.
Nah, untuk tahap menulis, tips berikut mungkin bisa membantu sampean.
1. Will Power
Akhirnya saya menemukan kata-kata ini, setelah lama saya mencari-cari kata yang pas untuk mengunkapkan perasaan yang saya rasakan belakangan ini. Perasaan merasa sebenarnya saya ini bisa menyelesaikan cepat, tapi kok rasanya masih belum kepengen, belum kemasukan ruh untuk menyelesaikan segera.  Ruh ini ternyata istilahnya Will Power. Jika ingin bisa selesai cepat, sampean harus punya will power ini.
Cukup susah ternyata, saya sudah berminggu-minggu  bahkan berbulan-bulan kali ya, menunggu datangnya ruh will power ini. Tapi, tidak datang-datang juga. Saya sampai rasanya ingin mengutuki diri saya sendiri. Tapi alhamdulilah, ajaib,  semalam sekitar jam 1 malam waktu Indonesia, secara tidak sengaja, anak saya maianan hp saya, dan tiba-tiba terhubung dengan emak saya di kampung. Saya jadinya curhat sama emak, tentang kondisi apa yang saya rasakan, rasanya kok belum kemasukan ruh semangat pengen cepat lulus, padahal saya bisa lulus cepat kalau mau. Dan minta didoakan.
Paginya, something different happens to me, saya yang biasnya malas-malasan. Entah kenapa, sejak pagi itu saya kembali menemukan semangat yang menggebu-gebu yang sempat hilang itu. Will Power itu seolah kembali lagi kepada diri saya. Inilah mungkin yang disebut barokah nya do’a orang tua. Padahal saya sudah mengamalkan, amalan dari alma’tsurat nya teman-teman anak masjid jaman kuliah dulu setiap habis sholat agar tidak malas, yaitu baca do’a :
doa_malas
Doa Agar Terhindar Dari Malas
Maupun amalan sholawat nariyah dari pesantren dulu:
sholawat_nariyah
Sholawat Nariyah
So, telpon ibu kamu sekarang juga geh ! siapa tahu besok pagi, kamu sudah menemukan Will Power itu.
2. Buat Jadwal Yang Kejam dan Taatilah
Setelah menemukan will power maupun  belum ketemu juga, langkah yang paling penting dan utama adalah alokasikan waktu khusus untuk menulis. Buatlah jadwal khusus untuk menulis yang ketat bin kejam dan taatilah. Tidak perlu lama, bisa mulai 4 jam sehari, dari jam 8-12 siang. Tapi harus rutin setiap hari kerja.
Jadwal yang kejam disini maksudnya adalah, kamu harus fokus 100% hanya untuk kegiatan menulis dan pendukungnya. Masuk ke dalam kamar khusus dan kunci pintunya, atau pergi ke silent study zone di perpustakaan. Matikan koneksi internet. Matikan Handphone. Uninstall Game kesayangan kamu, dan hal-hal lain yang kemungkinan bisa mengganggu konsentrasi kamu. Selagi tidak ada hal-hal yang bersifat emergency, jangan korbankan jadwal writing time ini untuk hal yang lain.
Jadwal yang kejam ini untuk menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk kamu, seperti:
Procrastination, alias menunda-menunda pekerjaan yang utama dengan yang mendahulukan hal-hal yang tidak penting. Baru 5 menit, buka word niat mau menulis, eh malah ngecek email dulu, buku facebook, twitter. Kembali menulis lagi 10 menit, eh tergoda membuka instagram dulu, baca sms dulu, negecek BB, WA, line, detik, youtube, googling, eh tahu-tahu waktu 6 jam sudah berlalu, nulisnya baru dapat 1 paragraph doang. Percayalah, bahwa sesungguhnya otak kita sebenarnya tidak bisa multi-tasking kayak processor intel.
Excuse keengganan keluar dari zona nyamanmisal kamu selalu bilang pada diri kamu sendiri:
aku ini orang nya suka spontanitas, ndak suka diatur-diatur, dengan jadwal yang kaku nanti kalau sudah on the mood, pasti semuanya beres juga kok, nyantai saja.
aku masih mencari waktu yang tepat neh, aku butuh mencari inspirasi dulu untuk bisa memulai dulu.
aku ini tipe orang yang suka memanfaatkan the power of kepepet. Ndak tahu kenapa, otak ku itu ajaib, bisa tiba-tiba encer kalau sudah mendekati deadline. aku kerjakan nanti-nanti saja deh kalau sudah mendekati deadline.
Please deh, jangan jadikan alasan kepribadian kamu untuk menutupi kemalasan kamu. Ini bukan untuk menulis lagu, cerpen, novel, atau puisi yang butuh inspirasi layaknya para seniman itu. Jangan ambil resiko mengerjakan sesuatu mendekati deadline, banyak hal di dunia yang terjadi di luar kendali kita. Siapa yang bisa jamin, badan kita dalam kondisi fit dan sehat ketika hari-hari mendekati deadline. Yang ada malah, stres, depresi, dan badan kita bonyok.
Ingat kawan, dunia ini kadang-kadang memang kejam. So, kejamlah pada diri kamu sendiri, untuk membuat dunia tidak kejam sama kamu. Keraslah sama kamu sendiri, agar dunia lunak sama kamu. Di luar writing time, kamu bisa kembali buka internet dan hanphone lagi. Ngopi bareng teman, atau menghabiskan makan malam bareng keluarga juga boleh kembali. Kamu tidak akan merasa bersalah, dan merasa belum menemukan waktu yang tepat, karena kamu sudah melakukan writing di jadwal writing time kamu. Dan karenanya hidup kamu, terasa lebih bahagia bukan?
3. Keep Being Motivated with Daily Goal setting and Monitoring
Menjaga agar selalu termotivasi adalah pekerjaan yang tidak mudah. Karenanya, setiap hari, sebelum masuk writing time, kamu harus punya target harian. Misal, hari ini harus mengerjakan X atau hari ini harus menyelesaikan 500 kata. Kemudian monitoring capaian kamu. Bikinlah file excel atau spss, dengan kolom-kolom misal: tanggal, target, jumlah kata yang sudah tercapai, tercapai target/tidak. Di akhir pekan, atau akhir bulan, kamu bisa generate grafik perkembangan capaian kamu. Pasti ada kebahagiaan tersendiri ketika kamu bisa mencapai semua target-target kamu, pun kalau belum tercapai kamu bisa termotivasi untuk mencapai target dari melihat grafik capaian kamu selama seminggu/sebulan lepas. Ini adalah cara agar kamu selalu termotivasi.
4. Jangan Perfeksionis : Write First, Revise Later
Sempurna itu baik, tapi bersikap perfeksionis itu sering kali malah menjadi masalah. Misal, ketika kamu baru memulai menulis,  dapat satu paragraph, kamu merasa tulisan kamu kurang  bagus, lalu terhenti berfikir gimana cara menyempurnakanya, akhirnya satu paragaraph itu dihapus lagi. Mulai satu paragraph lagi, dihapus lagi. Dan seterusnya. Malah ndak jadi-jadi itu tulisan karena kamu terlalu menuntut kesempurnaan.
Ingat, menuntut kesempurnaan itu justru melumpuhkan. Lebih baik kamu menulis apa adanya dulu, ala kadarnya dulu tidak apa-apa. Setelah selesai draft pertama. Ambil break beberapa hari, jangan buka draft pertama kamu. Kemudian baca kembali, dan revisi, revisi, revisi, revisi, revisi kembali. Menulis dan merivisi itu dua tahapan yang berbeda. Jangan dilakukan pada saat yang sama.
5. Jangan Sembunyi dari dosen pembimbing kamu.
Kebanyakan dari kita malu, merasa bersalah bertemu dengan dosen pembimbing kalau kamu merasa belum ada progress sama sekali. Terus kamu menghilang dari dari radar dosen pembimbing kamu. Ini kesalahan fatal, men ! Tidak masalah, kamu ada progress atau tidak, yang penting kamu harus punya jadwal rutin untuk bertemu dengan dosen pembimbing kamu. Ini akan menjaga kamu agar keep on the right track. Jangan berharap dosen pembimbing kamu yang mencari-cari kamu, ya ! Tidak semua dosen pembimbing, memiliki kebaikan dan kelonggaran waktu sekedar untuk memperhatikan satu daru puluhan anak pembimbing nya.
6. Berikan Penghargaan untuk diri kamu sendiri.
Namanya penghargaan itu tidak harus dari orang lain, tapi bisa dari diri kamu sendiri untuk kamu sendiri. Kamu punya hak untuk memanjakan tubuh kamu sendiri. Misal, setelah 5 hari kerja kamu bisa mencapai target kamu buat sendiri. Bisa meluangkan 5 jam tanpa ganggungan hanya untuk menulis. Di akhir pekan, kamu bisa memanjakan diri kamu misal dengan tidur seharian, pijet, buka facebook atau youtube seharian, balas dendam dari 5 hari dimana kamu harus menahan diri dari godaan-godaan mereka. Asal, reward nya jangan dengan tidak menulis pada writing time yang sudah kamu jadwalkan lowh ya. Ini sama saja, memberikan rokok, pada orang yang sedang latihan untuk berhenti rokok.
Jadi kawan,  kuncinya adalah istikomah. Tool untuk memaksa agar kamu istikomah adalah dengan membuat jadwal yang kejam. Percayalah, pada akhirnya, kamu akan merasa tidak percaya dengan capaian yang telah kamu raih. Kamu akan menyadari bahwa ternyata kamu jauh lebih hebat dari yang pernah kau pikirkan. Dan yang jelas, menulis tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi tidak semenyeramkan seperti yang kamu kira. Pada akhirnya, kamu akan menyadari bahwa istikomah memang lebih baik dari seribu karomah (karomah itu semacam mukjizat yang diberikan kepada para wali Allah). Karakter kita adalah kebiasaan kita yang kita lakukan berulang-ulang.
Ada kepuasan dan kebahagiaan tersendiri ketika ketika bisa mencapai target yang kita buat sendiri. Kepuasan dan kebahagiaan ini tak mungkin diperoleh buat para mahasiswa yang suka menunda-menunda pekerjaan. Alih-alih menulis terasa menyenangkan, yang ada malah sebaliknya, menulis menjadi kegiatan menyeramkan seperti hantu gendruwo yang selalu mengintai kamu. Hidup mu menjadi tidak seimbang, penuh dengan perasaan cemas, merasa bersalah, depresi, dan tentunya sangat beresiko dengan kegagalan di hari-hari menjelang deadline.
Demikian. Semoga tips ini bermanfaat buat saya sendiri dan sampean-sampean semua. Semoga saya dan sampean-sampean semua segera selesai study nya dengan hasil yang sangat-sangat memuaskan ! Ilmunya barokah dan manfaat untuk kehidupan kita. Sekali lagi, semoga kita segera lulus secepatnya ! Allahumma Ammiiin.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.